UN-WTO Lakukan Riset Pasar 7 Negara Asia Pacifik
-- Negara-negara di Asia memiliki kekayaan yang sangat tinggi akan sumber daya pariwisata. Maka dari itu negara-negara di Asia diharapkan dapat mengembangkan kepariwisataan secara spesifik dalam menetapkan segmen pasar yang akan di raih. Negara-negara di Asia seharusnya dapat memberikan keunikan tersendiri bagi wisatawan agar dapat meraih kesuksesan dalam memasarkan produk mereka dalam bersaing dengan destinasi lainnya, tidak hanya di Asia, tapi juga di dunia.
United Nations " World Tourism Organization (UN-WTO) melakukan sebuah studi pasar mengenai karakteristik wisatawan negara-negara Asia-Pasifik sebagai pasar wisata outbound yang signifikan. Studi ini berisikan profil umum dari 7 negara potensial (Australia, Cina, Hong Kong, India, Jepang, Korea, dan Thailand) di Asia Pasifik sebagai salah satu pasar wisatawan potensial bagi negara-negara di Asia itu sendiri. Potensi ini dilihat dari populasi, tingkat perekonomian, pendapatan per kapita dan motivasi perjalanan, serta dampak yang relevan terhadap aksesibilitas dari negara asal menuju negara tujuan.
Australia dengan populasi penduduk sebesar 20.264.082 jiwa, diperkirakan sejumlah 4.802.000 warga Australia melakukan perjalanan ke negara lain pada tahun 2005. Destinasi yang umumnya dikunjungi oleh warga Australia antara lain New Zealand, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Periode perjalanan musim liburan yang dilakukan yaitu pada bulan September " Desember. Rata-rata lama kunjungan di negara tujuan berkisar antara 16-30 hari. Negara-negara di Asia dikunjungi oleh 35% dari jumlah wisatawan Australia. Dalam hal ini Indonesia menempati urutan pertama dalam menerima kunjungan wisatawan Australia dengan jumlah kunjungan ke pulau Bali sebesar 357.000 wisatawan pada tahun 2005. Karakteristik wisatawan Australia cukup berpendidikan (latar belakang perguruan tinggi), tingkat sosial-ekonomi yang cukup tinggi ( penghasilan rata-rata A$50.000 per tahun), dan merupakan pengguna komputer dan internet (66% di rumah dan 54% di sekolah atau kantor). Lebih jauh lagi, aktivitas wisata yang diminati wisatawan Australia antara lain belanja, mengunjungi kerabat, rekreasi, tour dalam kota dan situs-situs bersejarah. Studi ini menemukan bahwa wisatawan Australia sangat menginginkan perjalanan wisata dimana mereka dapat merasakan originalitas budaya setempat.
Cina memiliki populasi mencapai 1,3 miliar jiwa. Pada tahun 2005, sebanyak 31 juta perjalanan ke luar negeri dilakukan oleh masyarakat Cina, dimana Cina adalah negara yang mengalami pertumbuhan wisatawan outbound terbesar di Asia. Wisatawan Cina cenderung beriwisata secara berkelompok dengan jumlah individu yang tidak kurang dari 3 dalam suatu kelompok. Selain itu, tur yang mereka jalani juga harus dikelola oleh Biro Perjalanan Wisata yang telah terdaftar secara hukum. Pada akhir tahun 2005, lebih dari 111 juta penduduk Cina sudah mengenal internet dan mencari informasi mengenai destinasi wisata melalui situs web yang menggunakan bahasa Cina yang dianggap lebih memudahkan mereka. Wisatawan Cina juga berpedoman pada ADS (Approved Destination Status) dalam menentukan negara tujuan wisatanya.
Hongkong memiliki sekitar 6,9 juta jiwa populasi. Sekitar 29% masyarakat Hongkong memiliki pendapatan rata-rata sebesar US$ 46.500 per tahun, dan 19% memiliki pendapatan rata-rata sebesar US$ 30.000. Kedua kelas masyarakat tersebut merupakan pasar potensial sebagai wisatawan outbound. Sekitar 3,5 juta perjalanan dilakukan oleh wisatawan-wisatawan Hongkong menuju ke Cina untuk aktivitas wisata perjudian. Asia selatan dan tenggara juga termasuk destinasi populer bagi wisatawan Hongkong selain Asia Utara, Eropa, Amerika, Australia dan New Zealand. Wisatawan Hongkong melakukan perjalanan menuju destinasi Asia lainnya dengan durasi tinggal yang relatif singkat (tidak lebih dari lima hari).
India memiliki populasi penduduk sebanyak 1,1 miliar (16,7% dari populasi manusia di dunia). Perkembangan wisata outbound mencapai 15-20% per tahun. Terdapat lebih dari 28 juta warga India yang memiliki passport sebagai wisatawan potensial. Profil wisatawan India sekarang ini lebih mengarah kepada grup keluarga dengan tujuan rekreasi keluarga yang memiliki tingkat kesulitan yang rendah. Selain itu wisata konvensi menjadi salah satu bentuk aktivitas wisata potensial untuk dipasarkan bagi masyarakat India.
Yoga Dapat Jadi Daya Tarik Turis India
Munculnya berbagai aktifitas yoga yang dikaitkan dengan masalah spiritual di Bali. Dapat dijadikan daya tarik wisata, bagi wisatawan asing asal India untuk berkunjung sambil berlibur ke pulau Dewata.
"Kegiatan spiritual yang ada di daerah ini, disamping adanya persamaan budaya bisa memancing masyarakat India berlibur ke Pulau Dewata", kata pengamat pariwisata setempat, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Jumat (30/10) seperti dilansir ANTARA. Masyarakat Bali tentu menyambut baik Bali-India Foundation kembali menggelar International Bali-India Yoga Festival dengan mengundang sedikitnya 1.500 yogi dari berbagai negara di belahan dunia.
Bali dengan julukan Pulau Kahyangan ini memang sudah sering dikunjungi para tokoh spiritual termasuk para Yogini dari Pusat Studi Spritual Brahma Kumaris mancanegara yang berpusat di Maunt Abu, Gujarat India. Pusat pendidikan Spiritual Raja Yoga Brahma Kumaris di Indonesia ada di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Singaraja dan Ubud. Bali sering kedatangan para tokoh Spiritual dunia asal Australia, Singapura dan Malaysia.
Tjok Agung mengatakan, munculnya kegiatan spiritual di Bali sejalan dengan keinginan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang berupaya keras untuk bisa menarik masyarakat India berpenghasilan menengah atas ke daerah ini. "Para yogi luar negeri yang berupaya mendapatkan suasana tenang, damai. Maka Bali lah tempatnya karena didukung oleh suasana alam lingkungannya dan adat istiadat masyarakat setempat, yang memiliki kespiritualan," ujarnya.
Munculnya badan sosial sejenis Bali-India Foundation di Bali tentu akan mempererat hubungan bilateral dengan harapan dapat memperbanyak kunjungan turis India ke Bali begitu pula sebaliknya masyarakat pulau Dewata melakukan perjalanan suci ke India. Dinas Pariwisata Bali mencatat kunjungan turis India ke Bali semakin meningkat. Selama delapan bulan pertama 2009 jumlahnya tidak kurang dari 20.035 orang.
Populasi penduduk Jepang berkisar antara 126 juta jiwa. Jepang memiliki pendapatan per kapita tertinggi di antara negara Asia lainnya yaitu sebesar US$ 34.189. Jepang memiliki 66 internasional airlines dengan tujuan ke berbagai negara di Asia. Motivasi perjalanan masyarakat Jepang lebih didominasi pada aktivitas wisata dan bisnis. Agustus dan September adalah periode wisata outbound tertinggi di Jepang. Masyarakat Jepang terbiasa akan standar higienis yang tinggi dengan lingkungan yang bersih. Selain itu, jenis makanan tradisional dan spa-therapy di Asia juga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan Jepang. Lima atraksi wisata yang paling digemari wisatawan Jepang pada umumnya adalah keindahan alam, wisata belanja, kunjungan kebudayaan dan situs bersejarah, kunjungan museum, dan pameran kesenian.
Masyarakat Korea berjumlah sebanyak 48,8 juta jiwa, dimana 87% diantaranya hidup di daerah perkotaan. Kecenderungan masyarakat Korea untuk berwisata ke luar negeri disebabkan karena adanya peningkatan masa libur dan penyempitan masa kerja. Destinasi wisata yang sangat diminati masyarakat Korea pada umumnya adalah Cina(2.960.642), Jepang (1.739.424), Thailand (661.779), Philipina (481.397), dan Hongkong (344.393). Pemandangan alam dan keindahan budaya termasuk motivasi wisatawan Korea untuk mengunjungi negara-negara destinasi. Angka rata-rata durasi perjalanan wisata wisatawan Korea ke luar negeri adalah 8,8 hari, dimana 60% wisatawan Korea membeli paket wisata yang ditawarkan oleh BPW setempat.
karakteristik wisatawan asal Korea memiliki tingkat religius yang masih rendah. Kebudayaan orang Korea memang tidak jauh beda dengan kebudayaan orang Timur, tetapi mereka tidak begitu suka dengan budaya ritual.
wisatawan asal Korea Selatan mesti ditampilkan atraksi alam seperti wisata tirta. Dengan pendapatan yang tinggi, wisman Korea memiliki kebiasaan berbelanja. Pelaku pariwisata juga perlu mengarahkan wisatawan Korea ini ke kawasan pasar seni atau pusat perbelanjaan di Bali.melihat tinggi pendapatan masyarakat Korea Selatan, mereka memiliki peluang yang cukup besar untuk berlibur ke Pulau Dewata ini. Bali juga sudah mendapatkan persepsi yang baik di mata wisatawan Korea.
Dalam menyasar pasar Korea khususnya Korea Selatan, Bali memiliki pesaing di kawasan Asean seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Komponen masyarakat Bali perlu meningkatkan keamanan, sehingga wisatawan asal Korea Selatan ini bisa tetap dengan nyaman berkunjung ke Bali.penerbangan Indonesia seperti Garuda mesti meningkatkan jumlah rutenya ke Korea Selatan. Ini dilakukan untuk memastikan wisatawan Korea ini tidak mengalami kendala penerbangan ketika akan berlibur ke Bali.
terimakasih, sangat membantu dan relevan
BalasHapusCasino Games - Mapyro
BalasHapusFind Casino Games 대전광역 출장마사지 in 1 Mapyro. Casino Games Nearby. 양주 출장샵 Mapyro offers 동해 출장샵 a wide range of the top table games with 부산광역 출장안마 an open 울산광역 출장마사지 house, no matter how far away you can.